Dinasti Seljuk
https://dinastiislam.blogspot.com/2015/03/dinasti-seljuk.html
DINASTI SALJUK Perkembangan, Kemajuan Dan Kemunduran
Pada paruh pertama abad kesebelas, panggung sejarah kekuasaan dan
suasana politik di dunia Islam sedang dalam kondisi krisis. Khalifah
Abbasiyah hanyalah pemegang kekuasaan banyangan, dan hampir seluruh
imperiumnya telah terpecah. Suriah utara dan Mesopotamia atas berada
dalam cengkeraman para kepala suku yang saling berperang, yang sebagian
di antara mereka berhasil mendirikan sejumlah dinasti. Persia,
Transoxiana, dan sejumlah kawasan di timur, juga selatan diperebutkan
oleh para pangeran Buwaihi dan Ghaznawi atau dikuasai oleh beberapa raja
kecil, dan satu sama lain menunggu kesempatan untuk saling menikam
leher pesaingnya. Anarki politik dan militer terjadi di mana-mana. Hal
ini diperparah dengan konflik ideologi Sunni-Sy’ah yang semakin memanas.
Kondisi dunia Islam-menurut Hitti—tampak semakin terpuruk, bahkan jatuh
remuk. [1]
Dalam kondisi demikian, tampilah kaum Turki Saljuk menguasai keadaan.
Kedatangan kaum Turki Saljuk mengantarkan sebuah era baru dan penting
dalam sejarah Islam dan kekhalifahan.[2]
Hal ini bermula dari masuk Islamnya seorang kepala suku bernama Saljuk
sekitar tahun 956 dari Kabilah Qiniq sebagai pemimpin klan Ghuzz Turki
(atau Oghuz).[3] Saljuk (Salju>q) Ibn Tuqa>q (Duqa>q) yang bergelar Timuryaligh
adalah seorang pemimpin kaum Turki yang tinggal di Asia tengah
(tepatnya Transoxania atau Ma> Wara>’ al-Naha>r atau
Mavarranahr), kira-kira 80 mil dari Bukhara. [4]
Saljuk dikenal sebagai seorang orator ulung dan dermawan oleh karena
itu ia disukai dan taati oleh masyarakat, dilain pihak istri raja Turki
khawatir jika saljuk melakukan pemberontakan, karenanya ada rencana
untuk membunuh saljuk secara licik, dan saljuk sendiri mengetahui
rencana jahat tersebut lalu ia mengumpulkan pasukannya dan membawa
mereka ke kota Janad, mereka tinggal disana dan bertetangga dengan kaum
muslimin di negeri Turkistan, maka ketika saljuk melihat prilaku orang
Islam yang baik dan berakhalaq luhur ia akhirnya memeluk agama Islam dan
kabilah Ghuzpun akhirnya memeluk Islam. Dan sejak itulah saljuk mulai
melakukan perlawanan dan peperangan melawan orang-orang Turki yang
kafir, akhrinya iapun mampu mengusir bawahan raja Turki dan menghapus
pajak atas kaum muslimin.[5] Kaum Saljuk memeluk Islam Sunni sehingga mudah berhubungan dengan negara tetangganya yang telah memeluk Islam.[6]